Jumat, 16 Juli 2010

SHOLAWAT

SHOLAWAT:

PENYELAMAT HIDUP DUNIA AKHIRAT

Oleh: A Adib Masruhan

(Prolog: Beberapa hari yang lalu ini, ada seseorang datang kepada saya melaporkan bahwa saya mem “BID’AH” kan bacaan sholawat, saya tanyakan kira-kira bersumber dari mana datangnya gossip murahan tersebut? Mau menjatuhkan saya? Maaf saya orang bawahan, tidak usah dijatuhkan sudah dibawah. Dan kalau ada orang ANTI terhadap bacaan Sholawat apapun alasanya (bid’ah, syirik ataupun khurofat) SAYA siap sebagai orang pertama yang menghadapi. Kata gusdur (Allah yarham): EMANG GUE PIKIRIN?

Tapi biar murid murid saya di MAF-1 khususnya, dan pembaca yang lain pada umumnya tahu pemikiran dan pegangan saya dalam hal solawat, mari kita simak bersama penuturan / catatan saya yang belum sempat saya angkat di-blog pembelajaran Aswaja ini.)

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

[الأحزاب/5633:]

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

(QS al Ahzab 33:56)

QS al Ahzab 56 ini memerintahkan kepada semua orang yang merasa dirinya beriman kepada Allah SWT dan kepada Malaikat Allah untuk bersholawat kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, bahkan menjadi syarat Iman bagi kita. Sebaliknya, orang yang tidak mau membaca Sholawat bisa dikata dia telah melanggar perintah Allah, sebagaimana dia melanggar perintah Allah yang lain; Sholat, mengeluarkan zakat, bersedekah dan lain sebagainya.

Sebagaimana kita pahami dari Rasulullah SAW dalam beberapa penjelasanya di beberapa hadits yang telah beredar di tengah masyarakat, maka membaca sholawat itu adalah sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan, orang yang tidak mau membaca sholawat maka dia tidak akan masuk ke surga, sebagaimana terurai dalam hadits berikut:

عن جعفر عن أبيه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " من ذكرت عنده فنسي الصلاة علي خطئ طريق الجنة يوم القيامة ". مصنف ابن أبي شيبة - (ج 7 / ص 443)

Dari Ja’far dari bapaknya berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Bila namaku disebut disisinya, kemudian tidak mau membaca sholawat atasku, maka orang tersebut telah salah memilih jalan ke surga di hari kiamat” HR Ibnu Abi Syaibah 7:443

Sedang dalam hadits berikut, orang yang tidak membaca sholawat ketika terlintas dihadapanya nama Nabi SAW disebut, adalah sebagai orang yang bakhil, pelit, dan seterusnya. Sedang orang yang bakhil mendapat ancaman dari Allah SWT dengan di belenggu kehidupan keseharianya seperti dalam penjelasan beliau sebagai berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَثَلَ الْبَخِيلِ وَالْمُتَصَدِّقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُنَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ قَدِ اضْطُرَّتْ أَيْدِيهِمَا إِلَى ثُدَيِّهِمَا وَتَرَاقِيهِمَا فَجَعَلَ الْمُتَصَدِّقُ كُلَّمَا تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ انْبَسَطَتْ عَنْهُ حَتَّى تُغَشِّىَ أَنَامِلَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ وَجَعَلَ الْبَخِيلُ كُلَّمَا هَمَّ بِصَدَقَةٍ قَلَصَتْ وَأَخَذَتْ كُلُّ حَلْقَةٍ مَكَانَهَا »صحيح مسلم - (ج 6 / ص 354(

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW membuat perumpamaan sebagai berikut: perumpamaan bagi orang bakhhil dan orang dermawan, bagaikan dua orang memakai dua baju terbuat dari besi (seperti pakaian perang), sedangkan tangan keduanya terbelenggu ke tengkuknya. Sewaktu salah satu dari mereka (dermawan) hendak melakukan sedekah maka terbukalah baju tersebut sehingga bisa mengeluarkan sedekahnya, sedang si bakhil makin lama baju makin mengencang sehingga tangan tidak bisa digerakkan. HR Muslim 6:354

Beberapa Hadits berikut adalah menunjukkan betapa pentingnya membaca sholawat atas junjungan kita Nabi Agung Rasulullah SAW:

عَنْ عَلِىِّ بْنِ حُسَيْنٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ ثُمَّ لَمْ يُصِلِّ عَلَىَّ » مسند أحمد - (ج 4 / ص 280)

Dari Ali Ibn Husein dari bapaknya, bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Orang yang bakhil / pelit adalah bila nama ku disebut disisinya kemudian tidak membaca sholawat atasku” HR ahmad 4:280

قال أبو طلحة الأنصاري: إن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج عليهم يوما يعرفون البشر في وجهه، فقالوا : إنا لنعرف في وجهك البشر قال: «أجل ، أتاني آت من ربي عز وجل فأخبرني أنه لم يصل علي أحد من أمتي إلا ردها الله عليه عشرة أمثالها » شعب الإيمان للبيهقي - (ج 4 / ص 84)

Abu Tholhah al Anshory berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mendatangi para sahabat, -dengan wajah yang cerah dan bahagia- maka para sahabatnya pun menanyakan hal tersebut, dan beliau menjawab: tentu, harena telah datang padaku malaikat (utusan dari Tuhan) berkata: bahwasanya tidak seorangpun dari umatku membaca sholawat atas ku niscaya Allah akan menggantikan sepuluh kali lipat sholawat (do’a) tersebut” HR Baihaqi 4: 84

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا». صحيح مسلم - (ج 2 / ص 17)

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca sholawat atas ku sekali, maka Allah akan menggantinya sepuluh kali lipat” HR Muslim 2:17

عن أبي مسعود الأنصاري رضي الله عنه ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «أكثروا علي الصلاة في يوم الجمعة، فإنه ليس أحد يصلي علي يوم الجمعة إلا عرضت علي صلاته» هذا حديث صحيح الإسناد، فإن أبا رافع هذا هو إسماعيل بن رافع ولم يخرجاه .المستدرك على الصحيحين للحاكم-(ج8 /ص 239)

Dari Abi Mas’ud al Anshori, dari Nabi SAW bersabda: “Perbanyaklah baca sholawat kepadaku di hari jum’at, karena sholawat seseorang yang dibaca dihari jum’at langsung disodorkan kepada saya” HR al Hakim8:239 dan berkata hadits shahih sanadnya.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « وَصَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِى حَيْثُ كُنْتُمْ ». سنن أبى داود - (ج 6 / ص 215)

Dari Abi Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “Bacalah sholawat atas saya, dimanapun kalian berada, akan sampai kepada saya” HR Abu Dawud 6:215

عن أنس بن مالك قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: (من صلى علي صلاة واحدة صلى الله عليه عشرا، ومن صلي علي عشرا صلى الله عليه مائة، ومن صلى علي مائة كتب الله له بين عينيه براءة من النفاق وبراءة من النار وأسكنه الله يوم القيامة مع الشهداء) لم يروه عن حميد إلا عبد العزيز بن قيس تفرد به إبراهيم بن سالم بن سالم الهجيمي ولم أعرفه، وبقية رجاله ثقات. المعجم الصغير-(ج 2/ 126)

Dari Anas Ibn Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa membaca sholawat atasku sekali, maka Allah akan manggantikan sepuluh kali, dan barang siapa membaca sholawat atas saya sepuluh kali, maka Allah akan menggantikan seratus kali, dan barang siapa membaca sholawat atasku seratus kali, maka Allah akan mencatat sebagai bukan orang yang munafik, dan selamat dari neraka serta akan ditempatkan di hari kiamat bersama dengan para syuhada (pahlawan Islam) HR Thobroni 2:126

عن عمر بن الخطاب قال خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم فلم أجد أحدا يتبعه ففزع عمر بن الخطاب فأتاه بمطهرة فوجد النبي صلى الله عليه و سلم ساجدا في مشربة فتنحى عنه من خلفه حتى رفع النبي صلى الله عليه و سلم رأسه فقال أحسنت يا عمر حين وجدتني ساجدا فتنحيت عني إن جبريل أتاني فقال من صلى عليك من أمتك واحده صلى الله عليه عشرا ورفعه بها عشر درجات : لم يرو هذا الحديث عن عبيد الله بن عمر إلا يحيى بن أيوب تفرد به عمرو بن الربيع بن طارق : المعجم الأوسط - (ج 6 / ص 354)

Dari Umar ibn Khatthab berccerita: “Rasulullah SAW keluar rumah dan tak ada seorangpun mengikutinya, maka Umar mengikuti dengan membawa tempat air, kemudian menemukan beliau sujud ditempat lapang, Umar mendekati dari arah belakang sehingga Nabi SAW selesai dan bangun seraya bersabda: Apa yang engkau lakukan sangat baik, ketika engkau menemukanku dalam keadaan sujud dan menghampiri dari belakang, karena malaikat Jibril sedang mendatangiku sambil berkata: Barang siapa dari umatku membaca sholawat atasku sekali, maka Allah menggantikanya sepuluh kali, dan mengangkatnya sepuluh derajat lebih tinggi” HR Thobroni 6:354

عن عبد الله بن عامر بن ربيعة عن أبيه عن النبي قال : ما من عبد يصلي علي إلا صلت عليه الملائكة ما صلى علي فليكثر أو ليقل: المعجم الأوسط - (ج 2 / ص 182)

Dari Abdullah Ibn Amir Ibn Rabiah dari bapaknya, Nabi SAW bersabda: “Bila seorang hamba baca Sholawat atas saya maka malaikat selalu mendoakanya selama dia masih membaca sholawat, oleh karena itu silahkan perbanyak baca sholawat atau tidak” HR Thabrani 2:182

عن أبي طلحة قال النبي صلى الله عليه و سلم: وإنما خرج جبريل عليه السلام آنفا فأخبرني أنه من صلى علي صلاة كتب الله له عشر حسنات ومحى عنه عشر سيئات )ورد عليه مثل ما قال ثابت مشهور من حديث أنس عن أبي طلحة رضي الله تعال عنه وروي عنه من غير وجه(. حلية الأولياء – (ج 8 / ص 131)

Dari Abu Tholhah, bersabda Nabi SAW: “Malaikat Jibril baru saja keluar dan mengabariku bahwa Barang siapa membaca sholawat atasku sekali, maka Allah mencatat sebagai malakukan kebaikan sepuluh kali dan menghapus kejelekan sepuluh kali” HR Abu Nu’aim 8:131

Bersholawat = menghadirkan Rasulullah SAW

Dalam kehhidupan keseharian kita, membaca solawat adalah selalu diharapkan (disunnahkan) oleh baginda Rasulullah SAW, bahkan ada kisah yang menceritakan yang sempat dialami oleh seorang santri, dia sangat kagum atas gurunya, selalu membanggakanya, dan sewaktu santri tersebut mendapatkan kesempatan belajar di Madinah (Arab Saudi), dengan tidak diduga, dia setiap pagi melihat sang guru yang selalu di banggakan tersebut ada di dekat makam Rasulullah SAW, dia mau menyapa gurunya tapi tidak ada keberanian untuk itu, karena sang guru sedang melakukan / membaca wirid. Disuatu ketika dia ingin meyakinkan benarkah beliau itu gurunya, maka didekatinya dan duduk disampingnya dan sang guru sambil baca wirid dijulurkan tangan beliau mengajak salaman sambil tersenyum kearahnya, dengan penuh keyakinan dia mengatakan beliau adalah gurunya.

Hal itu hampir setiap hari dia berada di samping sang guru, tapi tapi tidak berani bertanya-tanya karena sang guru masih dengan baca wiridnya. Ketika si santri mendapat kesempatan berlibur ke tanah air, dia membawa oleh-oleh yang banyak dan dibagi kepada teman-teman, namun dia tidak membelikan oleh-oleh untuk sang guru yang dikaguminya, hanya sebuah buku kecil karya seorang gurunya di Madinah.

Teman-teman nya kaget, kenapa dia tidak memberikan oleh-oleh kepada sang guru yang dia kagumi, mungkin berupa sorban, atau zam-zam maupun siwak, dia menjawab: bagaimana saya membawakan Zam-Zam beliau sudah meminumnya setiap saat, begitu pula, siwak setiap solat selalu bersiwakan dahulu dan sorban dia sudah memakai dan berganti ganti, beliau kan tinggal di Madinah. Semua teman-temanya terbelalak sambil mengatakan: mimpi kali... ye! Dari mana uangnya sang guru itu bisa ke Madinah, gajihnya aja pas pasan. Sang santri bersumpah kepada teman-temanya bahwa dirinya setiap pagi bersama beliau di Raudlah...

Ternyata stelah dicek dan diamati oleh para santri bahwa sang ustadz tadi sehabis jamaah subuh selalu membaca sholawat hingga terbitnya matahari.

Dalam sebuah hadits Nabi SAW beliau menyampaikan “siapa yang melakukan hal tersebut, saya akan menjadi saksinya dan menjadi pembelanya (pemberi syafaat) dihari kiamat”.

Siapa yang baca sholawat Rasulullah SAW akan hadir di majlis ersebut, maka kikta harus menjag sopan santun kita di hadapan beliau, dan sholawat jangan digunakan untuk sembarangan. Allah berfirman dalam QS al Hujarat (49):2

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

“Hai orang orang yang beriman, Janganlah engkau meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak terhapus pahala amalanmu sedangkan kamu tidak merasa”

عن أنس، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «أكثروا علي الصلاة في يوم الجمعة، وليلة الجمعة، فمن فعل ذلك كنت له شهيدا، أو شافعا يوم القيامة» شعب الإيمان للبيهقي - (ج 7 / ص 43)

Dari Anas ibn Malik berkata: Raslullah SAW bersabda: “Perbanyaklah baca sholawat dihari jum’at dan malamnya, siapa yang melakukan hal tersebut, saya akan menjadi saksinya dan pembelanya (pemberi syafaat) dihari kiamat” HR Baihaqi 7:42

Dalam firman Allah berikut, Allah menjamin tidak akan menyiksa suatu kaum apabila disitu ada baginda Rasulullah SAW, atau jika kaum tersebut memohon ampun kepada Allah (beristighfar).

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (33)

[الأنفال(8)/33]

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menyiksa mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah menyiksa mereka, sedang mereka meminta ampun / bertaubat”

Dengan bersholawat, berarti kita telah menghadirkan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW berada diantara kita, maka kita harus menjaga sikap dan akhlak kita, tidak mengeraskan suara kita (berteriak-teriak) melebihi suara beliau, seperti kita sedang berada di pasar, karena beliau ada diantara kita, dan Allah dalam ayat ini telah berjanji tidak akan menyiksa kita di dunia dan akhirat selama kita masih mau menghadirkan Rasulullah SAW di lingkungan kita, di keluarga kita dan di diri kita. Amin. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar