Rabu, 21 Oktober 2009

wisata spiritual (1)

ZIYARAH KUBUR sebagai wisata spiritual (1)

Oleh: A.Adib Masruhan

Ziyarah kuburan orang musyrik, atau kuburan non muslim seperti kuburan raja raja sebelum masuknya Islam ke Indonesia hukumnya adalah boleh, dengan syarat hanya sekedar mengingatkan kita bahwa kita akan mati seperti yang kita ziyarahi, bukan untuk kita kirimi pahala, atau kita doakan, karena mendoakan orang yang mati selamanya (orang kafir) itu di haramkan oleh agama. Seperti dalam Alqur’an QS 9:84

ولا تصل على احد منهم مات ابدا ولا تقم على قبره انهم كانوا كفروا بالله ورسوله وماتوا وهم فاسقون

“Dan janganlah kamu sekali kali menyembah yangkan (jenazah) seorang yang mati diantara mereka dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) dikuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasiq”

Dan juga hadits Nabi SAW yang menceritakan keinginanya untuk ziyaroh ke makam ibunya dan memintakan ampunan / mendoakan.

عن أبي هريرة قال زار النبي صلى الله عليه وسلم قبر أمه فبكى وأبكى من حوله، فقال استأذنت ربي في أن أستغفرلها، فلم يؤذن لي، واستأذنته في أن أزور قبرها فأذن لي، فزوروا القبور فإنها تذكر الموت [1]

رواه مسلم في كتاب الجنائز حديث رقم: 1622

Dari Abi Hurairoh berkata: Nabi SAW menziyarahi kubur ibunya sambil menangis dn membuat orang disekelilingnya menangis pula. Beliau berkata: Saya meminta ijin kepada Tuhanku untuk memintakan ampun dosa ibuku, tapi aku tidak diijinkan, kemudian aku meminta ijin untuk ziyaroh ke kuburnya, maka diijinkanlah aku ,maka ziyaroh lah kalian semua ke kuburan, karena dengan ziyaroh itu mengingatkan kita tentang kematian” (HR Muslim : 1622)

Dalam Alqur’an maupun Hadits diatas menunjukkan ada larangan untuk mendoakan kepada mayit yang non muslim / musyrik, sehingga mendoakannya pada waktu hidup pun oleh sebagian ulama tetap hukumnya haram seperti memberi ucapan selamat natal pada umat kristiani, keharaman ini sampai matinya pun masih tetap diharamkan mendoakan. Sedang untuk ziyarah terhadap kuburan orang musyrik atau non muslim itu diperbolehkan, karena tujuan dari ziyarah kubur adalah untuk mengingatkan kita tentang kematian itu sendiri.

Beberapa agenda kegiatan dalam acara ziarah kubur dilaksanakan. Pertama kali kita masuk ke pekuburan umat Islam, atau pekuburan dimana disitu dikuburkan juga orang orang Islam, walaupun ada juga orang musyriknya, maka kita ucapkan salam, yang isinya adalah doa bagi mayyit, khususnya doa ini adalah untuk mayyit yang muslim, karena yang non muslim tidak akan masuk dalam doa tersebut.

عن ابن عباس قال: مر رسول الله صلى الله عليه وسلم بقبور المدينة فأقبل عليهم بوجهه، فقال: السلام عليكم يا أهل القبور يغفر الله لنا ولكم أنتم سلفنا ونحن بالأثر.[2]

رواه الترمذي في كتاب الجنائز حديث رقم: 973

“Dari Ibn Abbas berkata: Rasulullah SAW lewat pada kuburan Madinah kemudian menghadapkan wajahnya kekuburan seraya mengucapkan salam: Assalamualaikum, kedamaian atas kalian semua, Ya ahli kubur, semoga Allah mengampuni dosa kami dan dosa kalian, kalian mendahului kami dan kami akan mengikuti” (HR Tirmidzi :973)

Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bila melewati sebuah kuburan, beliau menghadapkan wajahnya kearah kuburan tersebut dengan menyampaikan doa berupa salam. Kuburan umum di Madinah waktu itu adalah Baqi’, dimana dikuburkan baik muslim maupun non muslim, Nabi memberikan Salam kepada yang muslim tentunya bukan utuk non muslim karena dalam salam tersebut berisi doa.

Disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW bila ada orang ziyarah kubur, kemudian salam kepada ahli kubur maka ruh para ahli kubur tersebut dikembalikan ke jasadnya untuk menjawab salam, yang berarti mayit tersebut mendengar apa yang diucapkan oleh orang yang ziyarah diatasnya.

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ما من أحد يسلم علي إلا رد الله علي روحي حتى أرد عليه السلام [3]

رواه أبو داود في كتاب المناسك حديث رقم: 1745

“Dari Abi Hurairoh, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: bila seseorang mengucapkan Salam kepada saya Allah akan mengembalikan ruh saya untuk menjawab salam tersebut” (HR Abi Dawud :1745)

Dalam hadits ini dinyatakan bahwa mayit itu mendengar omongan orang yang ada diatas kuburan dan mengenalnya, bahkan sampai suara gemerisiknya sandal orang yang ada diatas kuburpun didengarnya, seperti dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW.

عن أنس بن مالك قال: قال نبي الله صلى الله عليه وسلم: إن العبد إذا وضع في قبره، وتولى عنه أصحابه إنه ليسمع قرع نعالهم، قال يأتيه ملكان فيقعدانه فيقولان له: ما كنت تقول في هذا الرجل، قال: فأما المؤمن فيقول: أشهد أنه عبد الله ورسوله، قال: فيقال له: انظر إلى مقعدك من النار قد أبدلك الله به مقعدا من الجنة، قال نبي الله صلى الله عليه وسلم: فيراهما جميعا.[4]

رواه مسلم في كتاب الجنة وصفة نعيمها وأهلها حديث رقم 5115

“Dari Anas ibn Malik berkata, bersabda Nabi SAW: seorang hamba bila diletakkan dikuburnya, dan saudaranya pulang dia mendengar suara gemerisiknya sandal mereka, beliau berkata: maka datanglah dua malaikat sambil mendudukkan, mengatakan: apa yang kamu ketahui tentang pria ini? Berkata Nabi: bila dia seorang mukmin akan menjawab: saya bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya, Nabi bercerita: kemudian dinyatakan: lihatlah tempat kamu yang dari neraka digantikan oleh Allah dengan tempat dari sorga. Nabi SAW bercerita: maka dia melihat tempat dari neraka dan dari sorga” (HR Muslim:5115)

Dalam hadits ini dinyatakan bahwa mayyit itu mendengar tapi tidak bisa menjawab.

عن أنس رضى الله عنه قال: سمع المسلمون من الليل ببئر بدر ورسول الله قائم ينادى: ياأبا جهل بن هشام ويا شيبة بن ربيعة ويا أمية بن خلف! هل وجدتم ما وعد ربكم حقا ؟ فإنى وجدت ما وعدنى ربى حقا. قال: يا رسول الله أو تنادى قوما قد جيّفوا ؟ فال: ما أنتم بأسمع لما أقول منهم ولكنهم لا يستطيعون أن يجيبوا. [5]

سنن النسائى :4 صحيفة110

Dari Anas RA berkata: orang orang muslimin ditengah malam di jurang Badr mendengar Rasulullah SAW berdiri sambil memenggil manggil nama nama: Hai Abu Jahal ibn Hisyam, Hai Syaibah ibn Robiah, Hai Umayah ibn Kholaf !, apakah kalian telah menemukan yang dijanjikan Tuhan kalian itu benar ? karena kami telah menemukan apa yang dijanjikan oleh Tuhan kami adalah benar. Rasulullah SAW ditanya: Ya Raslulullah apakah engkau memanggil orang orang yang telah menjadi bangkai ? Jawab beliau: Engkau tidak lebih mendengar terhadap apa yang aku katakan dibanding mereka, tetapi mereka tidak bisa menjawab” (HR Nasa’i 4:110)

Mereka para ahli kubur mendengar salam dari orang yang ziyarah dan mengenal kita (bila sebelumnya telah mengenal) serta menjawab salam tadi.

عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما من رجل يمر على قبر رجل في الدنيا فيسلم عليه إلا عرفه ورد عليه السلام [6]

معجم الشيوخ ج: 1 ص: 351

“Dari Abu Hurairoh, Rasulullah SAW berkata: bila seseorang lewat kuburan seorang didunia kemudian memberi salam maka yang mati mengenalnya dan menjawab salam” (Mu’jam Syuyuh 1:351)

Dalam hal ini kami nukilkan pendapat penafsir Alqur’an aiImam Ibnu Katsir yang berkomentar terhadap masalah ini sebagai berikut:

وقد تواترت الاثار عنهم بأن الميت يعرف بزيارة الحي له ويستبشر فروى ابن أبي الدنيا في كتاب القبول عن عائشة رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من رجل يزور قبر أخيه ويجلس عنده إلا استأنس به ورد عليه حتى يقوم

تفسير ابن كثير ج: 3 ص: 439

“Telah banyak dasar dari sahabat yang menerangkan bahwa mayyit mengenal dan merasa senang bila diziyarahi oleh yang hidup. Ibnu Abi Duniya meriwayatkan dalam kitab AlQobul dari Aisyah berkata: Rasulullah SAW bersabda: bila seseorang lelaki menziyarahi kubur saudaranya dan duduk disamping kuburan maka saudaranya senang dan membalas salam hingga orang tadi pergi.” (Tafsir Ibn Katsir 4:439)

Bila kita ziyarah kubur seseorang maka kubur yang disebelahnya akan memperoleh manfaat dari kubur yang kita ziyarahi, seperti mereka mendapat dampak yang negatip bila ada kubur disitu penghuninya menerima siksa.

روي عن ابن عباس أنه قال: جنبوا الميت جار السوء

“Diriwayatkan dari Ibn Abbas dia berkata: jauhkanlah mayyit dari tetangga (kuburan) yang jelek”

وقالت عائشة: الميت يؤذيه في قبره ما يؤذيه في بيته[7]

الفردوس بمأثور الخطاب 1/199 وعلل ابن أبي حاتم 1/372

“Aisyah berkata: mayyit merasa tersakiti dikuburan seperti merasa tersakiti waktu dirumahnya” (al Firdos bi ma'sur al Khitob 1:199 dan Ibnu Abi Hatim dalam al Ilal 1:372)

Demikian wisata kita dialam kubur, semoga bermanfaat dan mampu mengingatkan kita akan kematian yang jelas dan pasti akan kita hadapi.


[1] Hadits riwayat Imam Muslim adalah hadits yang shahih dan berkedudukan sepeti hadits riwayat Imam al Bukhari, namun bila bertentangan antara hadits riwayat Imam al Bukhari dengan hadits riwayat Imam Muslim, maka didahulukan hadits riwayat Imam al Bukhari.

[2] Berkata Tirmidzi : hadits Hasan.

[3] Hadits Hasan.

[4] Hadits Shahih riwayat Imam Muslim.

[5] Hadits Shahih.

[6] Hadits ini ada periwayat yang dloif namanya Abdurrohman, tapi dikuatkan oleh riwayat Ibn Abbas sehingga di dalam kitab Aunul Ma’bud dikatakan Hadits shahih. Lihat Aunul Ma’bud 3:261 dan Nailul Author 3:305.

[7] Hadits munkar (dloif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar